Ada satu kisah menarik mengenai "kesempurnaan"
yang diangkat dari cerita Aristoteles dan Plato (Kisah nyata seorang murid
"Plato" dan gurunya "Aristoteles" di Academia Garden).
Suatu hari di Academia Garden, Filsuf Plato bertanya kepada
gurunya (Aristoteles):
Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling
sempurna dalam hidup?".
Sang Guru, Aristoteles menjawab: "Berjalanlah lurus di
taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah
kembali kebelakang!"
Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, Plato kembali
dengan tangan hampa.
Lalu Sang Guru bertanya: "Mengapa kamu tidak
mendapatkan bunga satu pun?" Plato: "Sebenarnya tadi aku sudah
menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena ku pikir mungkin yang di depan
pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai di ujung jalan, aku
baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH. Akupun tak bisa
kembali kebelakang lagi!".
Sambil tersenyum sang guru berkata: "Ya, Itulah hidup.
Semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah
mendapatkannya. Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada.
Yang ada hanyalah keikhlasan hati kita utk menerima kekurangan"
Pesan moral:
1. Hidup
terus berjalan. Waktu tak bisa diputar. Manfaatkan setiap perbuatan kita sebaik
mungkin dan jangan sia-siakan dengan perbuatan tak berarti.
2. Kesempurnaan
bukan kewajiban. Tidak seharusnya manusia menuntut kesempurnaan, karena sampai
kapanpun, mereka takkan pernah mendapatkannya.
3. Jangan
ragu untuk memilih dan menentukan keputusan. Dengan pertimbangan yg matang dan
ilmu yang dimiliki, manusia diberi akan untuk berfikir. Tetap berusaha dan
belajar.