Pembatasan kuota bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan Pertamina berdampak pada antrean panjang
di beberapa SPBU di daerah2 hal ini terjadi karena kepanikan masyarakat yang
langsung memburu BBM bersubsidi di beberapa SPBU yang berakibat pada antean
panjang. Banyak warga yang mengeluhkan kebijakan pemerintah tentang pembatasan
BBM ini, mereka merasa Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang kini
diberlakukan pemerintah berdampak pada industri usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), usaha transportasi, dll. Bahkan berdampak juga pada kebiasaan hidup
mereka sehari2. Contoh mudahnya para tetangga saya, banyak tetangga saya yang
mengeluhkan pembatasan BBM subsidi karena mereka mengalami rugi aktivitas. Dari
yang biasa pagi bangun jam 6 mereka kini harus bangun lebih pagi lagi untuk
antri bensin dulu sblm brkt sekolah atau kerja. Atau pak sopir yang biasa kerja
sehari full kini mereka kerja hanya setengah hari. Banyak dari mereka yang
mengeluh dan berkomentar agar pemerintah segera mencabut pembatasan BBM
subsidi.
Tapi ada juga sebagian orang yang
merasa diberi kenyamanan dengan keadaan ini, ada yang bilang pembatasan BBM ini
ada enaknya karena jalanan jadi rada sepi gk terlalu bising, atau si pedagang
asongan yang akhir2 ini daganganya laris karena berjualan di SPBU yang panjang
antrianya. Lain lagi ceritanya dengan si budi pemuda pengangguran ini merasa
berkah dengan pembatasan BBM, dengan menggunakan motor butut andalannya (GL
cepek), dia memanfaat keadaan ini dengan ikut mengantri beli premium di SPBU
lalu menjualnya lagi dengan harga eceran. Selidik py selidik ternyata untungnya
besar juga bro.. Satu tangki full motor GL 100 di isi bensin 75rb trus dijual
eceran jadi 13 - 14 btl dengan harga 10rb/btl, Untung 65rb si budi sekali
antre. Saat di tanya kira2 berapa kali antre tiap hari? Budi bilang 5 - 10
kali. Trus di tanya lagi bagaimana komentarnya dengan pembatasan BBM ini? Budi
menjawab" sering2 saja pemerintah melakukan pembatasan BBM".
Ha..ha..ha.. Emang ada benernya orang dulu
bilang 'kesulitan dan musibah bukan suatu ancaman kehidupan tetapi adalah suatu
keberkahan kalo kita pandai mencari hikmahnya.
Semoga berkah.