Selasa, 07 Juli 2015

Terimakasih memberi q SAKIT.!

Hi..hi. Judulnya sedikit janggal. Tapi itulah adanya, kadang kita butuh teguran berupa sakit dari Tuhan untuk melihat betapa Allah sayang kepada hambaNya. Gaya hidup zaman sekarang ini tidak jarang menuntut kita agar selalu fit setiap saat agar dapat melakukan apa yg kita inginkan. Memforsir tenaga dan pikiran hanya untuk selalu eksis. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa tubuh kita juga butuh istirahat? Istirahat itu tidak sekedar tidur cukup setiap harinya, atau semua kebutuhan jasmani terpenuhi. Istirahat disini adalah istirahat secara jasmani dan ruhaniyah kita. Kalo tidak terpenuhi dan tidak seimbang yah...begini deh jadinya.


Setelah 2 minggu lebih hanya bisa rebahan di atas kasur, lanjut dengan duduk depan tv, minum obat trus tidur lagi. Yach.. begitulah kira2 keseharian saya kemarin. Dari sebelum ramadhan sampai puasa dpt 12 hari saya hanya bisa diam didalam rumah "bahkan lebih banyak tidur atau rebahan dalam kamar". Apa daya kalau udah waktunya sakit.

Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins)

Tapi menurut saya setiap orang pasti akan/ pernah mengalami sakit. Entah itu sakit ringan ataupun sakit berat. Namun, baik ringan maupun berat, setiap orang berbeda dalam menyikapinya. Bagi sebagian orang, sakit ringan bisa dirasakan begitu menyiksa sehingga terlihat lebih berat dari semestinya. Akan tetapi, bagi sebagian lagi, sakit berat bisa dirasakan ringan jika hati menerimanya dengan ikhlas.
Contohnya saya sendiri; saat awal sy sakit sy merasa tidak terima dgn keadaan sakit sy ( pdhl wkt itu sy hny mrasa demam dan panas aja ) tp karena sy hanya berkeluh kesah selalu kepikiran dgn pekerjaan dan acara duniawi saja akhirnya sakit sy tambah parah.
Kita kerap merasakan saat kita sakit kita hanya merasakan penderitaan. Padahal kalau kita mau ikhlas dan merenungkan ada hikmah dan kenikmatan yang dpt kita peroleh dari sakit yg kita derita. Tp saya gk mau membahas 'hikmah dan kenikmatan yg akan kita terima jika kita sakit' sekarang. ( ntar nulisnya kepanjangan hi..hi..hi..)
Tapi sy yakin Saat Tuhan menakdirkan kita untuk sakit, pasti ada alasan tertentu yang menjadi penyebab itu semua. Tidak mungkin Allah SWT melakukan sesuatu tanpa sebab yang mendahuluinya atau tanpa hikmah di balik semua itu. Allah pasti menyimpan hikmah di balik setiap sakit yang kita alami.
Dan yg pasti lagi sy kini merasa jd lebih baik dr sebelum saya sakit.
Innalilahi wainnailaihi raji'un..
Wassalam..

Minggu, 03 Mei 2015

MAAF MEMBUATMU MENUNGGU.!? Don’t disturb me

Hei, kamu!
Maaf ya, telah membuatmu menunggu.
Aku tahu bahwa menunggu itu menyebalkan.
Aku tahu kamu butuh kepastian
Aku tahu…
Aku tahu…
Dan aku tahu segala rasa itu.
Karena aku pernah Dan juga merasakan apa yang kamu rasakan saat ini.
Maaf…
Maaf..
Dan maaf juga membuatmu bingung dengan judul tulisan Ku..

JANGAN GANGGU AQ,!
Yah.. Kamu.. Kamu selalu menggangguku
Kamu yg selalu mengganggu pikiranku
Sering aq memikirkan kamu “seseorang yg aq salahi”

Aku minta maaf..
Mungkin kamu sedang resah menunggu-nunggu, menerka-nerka tentang seseorang yang kelak datang kepadamu dan menemanimu hingga mati. Mungkin kau sedang tersenyum memikirkan tentang keluarga dan anak-anak. Anak-anak lucu yang berlarian di halaman rumah.

Maaf membuatmu menunggu kepastian..
Kepastian Tentang seseorang yang kau harapkan kelak menjadi ayah anak-anakmu.
Aku minta maaf.
Mungkin kita sering berpapasan selama ini. Sayangnya aku tidak menyapamu. Mungkin kita sdh saling kenal, sayangnya aku tidak bisa mengatakan ‘itu’.

Aku minta maaf..
Seharusnya aku datang saat ini juga menyelamatkan dan kemudian melindungimu setiap hari.

Aku minta maaf..
Mungkin kamu sudah siap..
Tp aq disini sedang belajar, belajar untuk tahu cara mencintaimu dengan benar. Belajar tentang mempersiapkan masa depan bersamamu. Karena Aku yakin, seseorang yang kau tunggu itu laki-laki tulen yang berani dan bertanggung jawab.

Aku minta maaf. Mungkin aku terlalu sibuk, ato aq terlalu berpikir ttg diriku.

Aq berdoa beberapa hal untukmu. Berdoa agar kau lebih bersabar Dan selalu terlindungi.

Hey..kamu
Maaf yah..
Jangan lelah menungguku, karena aq akan menyapamu Dan mengatakan ‘itu’ agar kamu tak selalu mengganggu pikiran q.

Don’t disturb me..

Jumat, 17 April 2015

Kmana Loe stelah ini.?

Saat awal2 masuk kuliah D2 perpus di UT Jember, saya merasa kuliah kali ini lain dr kuliah sy sblm2nya. Kuliah kali ini '( klo boleh meniru bahasa paranormal di masih Dunia Lain)' terasa lebih banyak energi positifnya. Saya mrasa lebih smangat dlm kuliah,krn sy mrasa kuliah kali ini lbh prospek. Alasan pertama karena; lapangan kerja pustakawan msh bnyk, kedua; kita angkatan pertama yang kuliah langsung di perpusda Jember, Dan yg lbh memberi semangat adalah harapan masa dpn yg lebih baik. Dan saya Yakin banyak Dari teman saya merasakan Hal yang Sama.
Awal2 semester mahasiswa bgitu antusias menempuh kuliah, dengan diajar oleh dosen Dari tingkat pustakawan ahli. Terlihat dr wajah Para mahasiswa sepertinya mereka mempunyai rencana/ impian masa depan kelak mahasiswa akan seperti mereka '(menjadi pustakawan ahli)'.
Seiring waktu semester per semester pun dilalui. Tapi entah kenapa saat akhir2 semester semangat mahasiswa yg dulunya berkobar sepertinya kian meredup, jumlah mahasiswa semakin berkurang, Dan terlihat Dari wajah mereka keraguan2 akan kmn mereka setelah lulus. Mahasiswa seperti kehilangan rencana dan impian yang sempat tersimpan dlm pikiran mereka pada awal2 semester. Bahkan sbagian dr mereka sepertinya kehilangan arah.
Dari beberapa teman yang saya tanya, mo kmn setelah ini ( lulus D2 perpustakaan ).? ada yg bilang mo ngelanjutin kerja Laundry sambil nunggu kali aja ada lowongan PNS, ada yg blg mo kerja ikut saudara di kalimantan, malah ada lagi yg bilang mo kawin aja. Nah.. Loe... Trus...?

Seharusya sih.. (bukanya mo menggurui, cm memberi masukan aja) Jika anda memiliki impian menjadi pustakawan ahli, maka seharusnya anda memiliki rencana jangka pendek menjadi pustakawan terampil. " banyak orang mengatakan ilmu yg kita dapat di sekolah/ kampus hanya terpakai 10% saja di dunia kerja" jd latihannya bukan cm dr buku, tp dari praktek dalam kehidupan sehari-hari. Dan setidaknya anda menjadi pustakawan di sekolah2 atau universitas. Dengan begitu ilmu yang telah anda peroleh setelah lulus D2 perpustakaan bisa terus di terapkan dan diasah untuk bekal anda melanjutkan S1 ato menjadi pustakawan ahli.
Sepertinya semua bermula dari paradigma yang salah dari banyak orang yang menganggap kuliah di perpustakaan itu 'enak' peluang kerja masih banyak. Yang saya maksud paradigma salah di sini adalah mereka selalu berpikir kuliah untuk bekerja. Dan orang kalo berpikir masalah pekerjaan pasti punya pikiran dan harapan gaji yang besar. Yang ujung2nya meski banyak lapangan kerja mereka akan enggan bekerja ato mengaplikasikan ilmunya dengan imbalan yg minim.
Mahasiswa merupakan maha pencari ilmu dan dituntut untuk mengabdi kepada masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya di lingkungan masyarakat. Inilah merupakan hakikat kuliah yang sebenarnya. Perlu disadari saja, tujuan kuliah adalah bukan hanya untuk mencari pekerjaan ataupun mencari gelar yang bergengsi. Tetapi, disini kita dituntut untuk lebih aktif dalam mengamalkan ilmunya ke dunia masyarakat.

Yang saya omongkan disini bukanya kita tidak butuh uang. Kita jg butuh uang untuk hidup. Tetapi Seharusnya yang kita dptkan dr bekerja bukan cm uang tapi juga emosi positif dan kesempatan menjadi manusia yg lebih baik.
Emosi positif itu bisa kita dapatkan jika kita bekerja untuk melayani, bukan untuk sekedar mencari uang. Dengan melayani maka ada unsur ibadah di sana. Kita juga akan merasa mejadi orang yang berharga, dan bermanfaat bagi orang lain.
Tetapi akhirnya " hidup adalah pilihan" Semua ada plus dan minusnya sendiri. Semua kembali ke diri kita, bagaimana memilih jalan yang sesuai dengan hati nurani. Tetapi alangkah baiknya perlu kita sadari bahwa tujuan utama kita untuk kuliah adalah mencari ilmu dan mengimplementasikanya pd masyarakat. Bukan untuk mencari pekerjaan. Apapun yang kita peroleh dari kuliah, mudah-mudahan ilmu tersebut akan bermanfaat selamanya. Amin...

SALAM SUKSES.. buat mahasiswa D2 perpus UT Jember.

Jumat, 27 Maret 2015

Sepertinya Hal sepele tp ini bisa buat anda menyesal

Sepertinya Hal Sepele tp ini bisa buat anda Menyesal.

1. Membiarkan orang lain menentukan jalan hidup anda
Hidup ini adalah milik Anda, dan Anda lah yang paling berhak menentukan ke mana jalannya akan menuju. Meski begitu, tak sedikit orang yang menyerahkan jalan hidup mereka ke tangan orang lain. Rasa tak percaya diri, ragu, dan ketakutan menyebabkan seseorang tak berani mengambil kendali atas hidup mereka. Memang, menentukan jalan hidup sendiri membutuhkan keberanian, terutama untuk menanggung dan menjalani risikonya. Namun jangan biarkan rasa takut akan risiko membuat Anda menyerahkan hidup pada orang lain.

Pepatah mengatakan bahwa jika kalian tak berusaha mewujudkan mimpi sendiri, maka kalian akan dipekerjakan orang untuk membangun impian mereka. Jangan pernah takut untuk melangkah sendiri dan mengambil jalan hidup yang sangat kalian inginkan. Membiarkan orang lain memegang kemudi dalam hidup yang kalian jalani adalah salah satu keputusan yang pasti akan kalian sesali nanti.

2. Tak mau mengubah kebiasaan buruk


Semua orang punya kebiasaan buruk, dan pastinya semua ingin mengubahnya. Namun, hanya sedikit yang benar-benar bergerak dan berusaha menghilangkan kebiasaan buruk mereka. Salah satu kebiasaan buruk yang dimiliki oleh banyak orang adalah bermalas-malasan. Kebanyakan orang tak memiliki cukup kesungguhan dan rasa sabar untuk mengubah kebiasaan buruk hingga akhirnya mereka tetap melakukannya sampai tua. Ini adalah salah satu keputusan yang pasti akan Anda sesali.

Ketika Anda sudah tua dan melihat balik, kemungkinan Anda akan berpikir mengapa tak menghentikan kebiasaan buruk itu secara sungguh-sungguh ketika masih muda dan ketika masih ada waktu. Tentu saja menghentikan kebiasaan buruk bukan perkara mudah. Namun itu adalah hal yang harus dilakukan jika tak ingin menyesal di kemudian hari.

3. Menyerah saat gagal


Kegagalan tak selalu buruk, dan kegagalan juga bukan berarti semuanya sudah berakhir. Kegagalan bisa menjadi batu loncatan, dan bahkan kesempatan untuk mempelajari hal baru, untuk tumbuh, dan mencoba lagi di lain waktu. Karena itu, ketika gagal jangan sekali-kali mengambil keputusan untuk menyerah. Karena nantinya, ini akan jadi keputusan yang pasti Anda sesali.
Orang sukses adalah mereka yang tak pernah menyerah meski gagal.

4. Tidak segera mengambil keputusan/ menunda
Jangan menunda kesuksesan kalian segeralah untuk memulai. Segera ambil keputusan bila menurut anda itu tepat. jika ternyata anda salah, anda lebih cepat gagal jika semakin cepat gagal akan lebih cepat mencoba lagi dan akhirnya akan lebih cepat meraih impian anda.

SALAM SUKSES N ACTION.!!

Selasa, 24 Maret 2015

Langkah-langkah untuk membangkitkan usaha yg terpuruk

- Evaluasi Kesalahan

Mengetahui kesalahan yang dilakukan sebelumnya adalah Hal penting untuk perjalanan usaha selanjutnya. Dengan evaluasi kita bisa memperbaiki kesalahan yg terjadi dan akan menjadi pengalaman yg sangat berharga.

- Selalu berpikir positif

Jangan mempunyai pikiran bahwa Masalah yang Kita hadapi adalah yang terberat, masih banyak pengusaha lain yg mpy Masalah lebih berat dr Kita. Dengan begini pikiran Kita tidak akan terbebani dan Kita bisa melihat dgn jernih Masalah yg dihadapi.

- Manfaatkan apa yang dimiliki saat ini

Memanfaatkan aset yg tersisa untuk mulai bangkit lagi scr perlahan, bila Bth modal Jgn gegabah utk mengambil pinjaman dgn bunga tinggi. Jika tidak Ada pilihan lain mulailah berpikir untuk memilih dan menjual aset yg sekiranya krg perlu.

- Tidak tergoda untuk beralih bisnis lain

Banyak org saat terpuruk mencari Cara untuk ganti bidang usaha lain, sebisa mungkin ini dihindari. Sebab saat bisnis terpuruk berarti mengalami ujian. Jika Kita menyerah dengan beralih ke bisnis lain berarti Kita gagal menghadapi ujian. Dan lagi, dengan beralih ke bisnis lain berarti Kita mulai Dari nol lagi. Ini berarti Kita menyia-nyiakan waktu mempelajari bisnis sblmnya.

- Cari partner bisnis

Cara ini bisa dilakukan untuk mengurangi beban usaha, dengan mpy mitra kita akan terbantu dengan pemikiran-pemikiran lain dari mitra kita. Tp yg penting kita hrs selektif dalam memilih mitra bisnis.

Senin, 23 Maret 2015

metode penelitian

modul 4
Desain penelitian

Variable Penelitian
A. MENGIDENTIFIKASI VARIABEL
JUMLAH variable penelitian yang dijadikan objek penelitian akan ditentukan oleh sotisfikasi desain penelitian; makin sederhana suatu desain penelitian makin sedikit jumlah variable penelitiannya, dan sebaliknya makin kompleks desain penelitianya makin banyak pula variable penelitiannya.
Kecakapan mengidentifikasi variable penelitian adalah keterampilan yang berkembang karena latihan dan pengalaman, sehingga makin sering melakukan penelitian diharapkan makin tinggi keterampilan mengidentifikasi variable penelitian.
B. MENGKLASIFIKASI VARIABEL
Ada beberapa cara untuk mengklasifikasi variable, antara lain :
1. Klasifikasi variabel berdasar jenis data
Klasifikasi variabel berkaitan dengan jenis data yang akan dikumpulkan pada dasarnya berkaitan dengan proses kuantifikasi. Dalam kaitannya dengan kuantifikasi, data biasanya digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu ;
a. Variabel nominal, variabel yang ditetapkan berdasar atas proses pengklasifikasian.
b. Variabel ordinal, variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu.
c. Variabel interval, variabel yang dihasilkan dari suatu pengukuran, yang di dalam pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama.
d. Variabel ratio, variabel yang di dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nol mutlak.

2. Klasifikasi variabel berdasar fungsinya dalam penelitian
Menurut fungsinya di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu variabel tergantung (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). Pembedaan ini didasarkan atas pola pemikiran sebab-akibat. Variabel tergantung dipikirkan sebagai akibat, yang keadaannya tergantung pada variabel bebas, variabel moderator, variabel kendali/ variabel rambang.
3. Klasifikasi Variabel berdasar posisi variabel dalam penelitian
Pengklasifikasian variabel ini terutama dilakukan pada penelitian eksperimental. Ada 2 klasifikasi variabel, yaitu variabel aktif dan variabel atribut. Variabel aktif (active variables) adalah variabel yang dimanipulasi. Sedangkan variabel atribut adalah variabel yang diukur.
Manipulasi (manipulation) pada dasarnya adalah kegiatan memberikan perlakuan yang berbeda kepada kelompok yang berbeda.
Sedangkan variabel atribut adalah variabel-variabel yang tidak dapat atau setidaknya sulit dimanipulasi.
4. Klasifikasi variabel berdasar nilai yang dilekatkan pada variabel
Pengklasifikasian variabel ini penting terutama ketika peneliti merencanakan analisis data. Klasifikasi tersebut adalah variabel kontinu (continous variables) dan variabel kategorikal (categorical variables). Variabel kontinu adalah variabel yang dapat dilekati nilai yang tersusun berurutan. Sedangkan variabel kategorikal biasa juga disebut dengan variabel nominal, adalah variabel yang dilekati kategori yang didasarkan pada definisi yang dibuat atas variabel tersebut.

DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang ‘bagaimana peneliti akan memahami’ bentuk hubungan antara variabel yang ditelitinya.
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah alat pemandu kegiatan penelitian. Apabila tujuan penelitian sudah jelas dan spesifik, maka penelitian tersebut sudah memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, sehingga perhatian penelitian dapat diarahkan kepada ‘target area’ yang pasti.
B. Sifat Masalah
Sifat masalah akan memainkan peranan utama dalam menentukan cara-cara pendekatan yang cocok, dan akan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Saat ini bermacam-macam desain penelitian berdasar sifat masalah telah dikembangkan oleh para ahli, dan telah dibuat pula penggolongannya. Desain-desain penelitian yang disusun berdasar sifat-sifat masalah yang diteliti adalah desain penelitian berikut:

1. Penelitian Historis (historical research)
2. Penelitian Deskriptif (descrictive research)
3. Penelitian Perkembangan (Developmental Research)
4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan ( Case Study and Field research)
5. Penelitian Korelasional (Correlational Research)
6. Penelitian Kausal Komparatif (Causal Comparative Researh)
7. Penelitian Eksperimental Sungguhan (True Experimental Research)
8. Penelitian Eksperimental Semu (Quasi-Experimental Research)
9. Penelitian Tindakan (Action Research)

DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Penelitian eksperimental pada umumnya dianggap sebagai penelitian yang memberikan informasi paling mantap, baik dipandang dari aspek validitas internal (internal validity) maupun validitas eksternal (external validity).
A. DESAIN-DESAIN PENELITIAN PRA-EKSPERIMENTAL (PRE-EKSPERIEMENTAL RESEARCH DESIGNS)
Ada beberapa desain pra-eksperimental yang biasa digunakan, yaitu:
1. The one-shot case study
Dalam desain ini, suatu kelompok dikenakan perlakuan atau treatment atau perlakuan tertentu, kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel tergantung, yaitu efek atau pengaruh dari perlakuan yang diberikan tersebut (post-test).
2. One-Group Pretest-Posttes Design
Dalam desain ini digunakan satu kelompok subjek. Pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya.
3. The Static Group Comparison: Randomized Control Group Only Design
Dalam desain ini kelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokan secara acak (random) menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dikenai variabel treatment tertentu dalam jangka waktu tertentu, lalu kedua kelompok ini dikenai pengukuran yang sama. Perbedaan efek yang timbul dianggap bersumber dari variabel treatment.

B. DESAIN-DESAIN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN (TRUE EXPERIMENTAL RESEARCH DESIGN)
1. Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design
Dalam desain ini sekelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokan secara acak (random) menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dikenai variabel treatment tertentu dalam jangka waktu tertentu, kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Lalu kedua kelompok itu dikenai pengukuran yang sama.
2. Randomized solomon four – Group Design (RSFG)
Desain ini dapat mengatasi kelemahan validitas eksternal yang ada pada desain randomized control-group pretest- postest design.
Desain ini mensyaratkan subjek ditempatkan ke dalam empat kelompok secara random, sehingga memungkinkan membuat asumsi bahwa jika kelompok 3 dan 4 dikenai pretest, maka tidak ada interaksi antara X dan efek pretest T1 yang direfleksikan pada skor T1.

C. DESAIN-DESAIN EKSPERIMENTAL SEMU ( QUASI EXPERIMENTAL DESIGNS)
Dengan menerapkan desain eksperimental sungguhan kita dapat melakukan-hampir sepenuhnya-kontrol eksperimen. Dengan desain praeksperimental, kita-hampir- sama sekali tidak dapat melakukan kontrol eksperimen. Dengan desain eksperimental semu kita dapat melakukan kontrol, tapi terbatas.
Desain eksperimental semu adalah desain yang disusun menurut model desain eksperimental, tetapi oleh banyak orang dianggap belum dapat dikatakan memiliki ciri-ciri desain eksperimental yang sesungguhnya karena variabel-variabel yang seharusnya dikontrol atau dimanipulasi tidak dapat dikontrol sehingga validitas penelitian menjadi tidak cukup memadai untuk dapat disebut sebagai eksperimen yang sebenarnya.
Desain eksperimental sungguhan pada umumnya dapat dipergunakan terutama untuk menangkis ancaman invaliditas internal daripada invaliditas eksternal. Sebaliknya desain eksperimental semu lebih dapat digunakan untuk meredam ancaman invaliditas eksternal, karena menggunakan kelompok yang alamiah atau disebut juga “intact group”. Dengan cara demikian desain eksperimental semu mampu menghindari reaktivitas subjek-sesuatu yang pada desain eksperimental sungguhan mungkin sulit diperoleh- karena pada desain eksperimental sungguhan mungkin subjek eksperimen sadar atau tahu maksud eksperimen yang kita lakukan sehingga mereka bereaksi tidak wajar.
Ragam desain penelitian eksperimental semu, antara lain:
1. The non-Equivalent Control-Group Design
Desain ini mirip dengan desain The Static Group Comparison: Randomized Control Group Only Design, hanya bedanya dalam desain ini kelompok tidak diambil secara random dan tidak diwajibkan untuk mengikuti tes awal.
2. The Time Series Experiment
Dalam desain ini pengukuran dilakukan berulang-ulang, sebelum dan sesudah treatment. Desain ini sangat cocok untuk penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek treatment terencana dan tidak terencana (ex-post-facto).
3. Correlational Design
Desain korelasional sebenarnya tidak layak menjadi anggota keluarga besar desain eksperimental karena peneliti tidak melakukan manipulasi variabel independen dan tidak melakukan randomisasi. Meskipun demikian desain ini dapat dilakukan dalam penelitian ekonomi, politik, demografik dan perilaku sosial lainnya. Dalam penelitian ini data biasanya diambil dari survai atau hasil observasi. Desain korelasional dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel, tetapi hanya hubungan asosiatif, bukan hubungan kausal.
4. Bahaya Invaliditas
Dalam penelitian eksperimental, terutama yang bukan eksperimental sungguhan, ada bahaya invaliditas terhadap desain eksperimennya, baik terhadap validitas internal maupun validitas eksternal.

Sabtu, 28 Februari 2015

KELUARGA KU sebuah tim kecil

Satu hal yang paling sangat sangat saya syukuri karena hidup di dunia ini adalah lahir dan tumbuh dari keluarga yang luar biasa. dua orang tua saya mungkin hanya orang biasa, tapi begitu istimewa bagi saya, meski bapak ku ‘hanya’ seorang pekerja serabutan, tapi dulu jauh sebelum saya lahir dia adalah mantan Polisi tapi karena ada masalah ia desersi dan dipecat, sedang ibu adalah seorang yang ‘cuma’ ibu rumah tangga, yg kesehariannya mengurus rmh. Sosok seperti mereka itu banyak dimana-mana. terus apa istimewanya?

Istimewanya, mereka dalam mendidik kita anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, ya disiplin sih ga gitu ketat cuma meski mereka hidup dalam keadaan pas-pasan mereka masih berusaha dan mempunyai tekad untuk bisa sukses membiayai anaknya untuk selalu sekolah dan mendorong anak2nya untuk melanjutkan kuliah meski dengan dana yang serba pas-pasan juga karena membiayai kuliah sendiri. Dan yang terpenting kedua orang tua saya selalu mengajarkan kepada anak2nya untuk selalu rukun, berbagi dan bekerjasama dalam mencapai cita masing2. Tak ayal dalam membiayai kuliah pun kami anak2nya selalu bekerjasama mana yg punya uang duluan boleh dipake untuk bayar kuliah saudara yg laen, begitu sterusnya scr bergantian.
Sejak kami kecil bapak q slalu mendorong kami untuk selalu rajin membaca. Itu dia lakukan dengan mengoleksi buku2 bacaan buat kami dan mendorong saya serta saudara2 sy untuk membacanya. Satu kejadian yg paling sy ingat adalah waktu sy msh SD (sekolah dasar), Bapak menyuruh sy agar slalu meluangkan waktu untuk membaca novel tentang kisah Don Quixote ‘baca’ Don Kisot, dan stlh itu sy disuruh menceritakan apa isi ceritanya. Tp sy gk pernah membacanya dan itu memancing amarah bapak saya. “Bagaimana mungkin saya bisa” orang tulisanya aja msh pake ejaan lama, dan lagi,. rata2 klo anak SD jgnkan baca novel Don kisot yg halamannya gitu tebel N njlimet, baca buku pelajaranya sendiri aja wegah.
Satu lagi yg saya kagumi dari Bapak, Beliau sering menulis kata-kata bijak dalam setiap buku koleksi atau buku sekolah anaknya. Diantaranya yg pernah beliau tulis adalah:

“HANYA SAUDARA KANDUNG YANG DAPAT DIANDALKAN KE GUNUNG UNTUK MENGGANYANG HARIMAU”
Bapak menjelaskan makna dari kata bijak tersebut adalah agar anaknya selalu rukun dan saling membantu untuk memecahkan masalah dalam keluarga.
Alhasil kami anaknya telah mendapat hikmah dari hasil didikan Bapak. Kami anak-anaknya meski beberapa telah mempunyai keluarga sendiri selalu rukun dan selalu bekerja sama untuk memecahkan masalah terutama selalu bekerjasama untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga besar kami.
Terima kasih untuk keluargaku…

(Tulisan yang dipersembahkan untuk keluarga)

Sabtu, 03 Januari 2015

BAGAIMANA CARA AQ MERAIH IMPIAN Q ?.

Banyak orang bilang, Hidup (sesungguhnya) bermula dari usia 40 tahun. (Entah mengutip dari mana mereka kalimat seperti itu). Tapi yg pasti sekarang, mau nggak mau, sepertinya saya udah bukan anak muda lagi.Tapi kalo pria muda, mungkin masih iya..ha ha.. Yah.. Setidak- tidaknya saya harus mrubah cara berpikir jadi lebih dewasa lagi. Minimal memang harus ada yang berubah, entah di sisi mana dulu. Yang jelas, fokus menuju hal yang lebih positif.
Kebetulan saya ini seorang mahasiswa yang sangat tidak menyukai belajar,karena belajar di bangku kuliah bukan lah passion saya. Saya sangat menyukai bahkan mencintai hidup sebagai wirausaha atau bahasa keren nya ber bisnis, itulah satu sisi kehidupan lain di dalam kehidupan saya yang saya mati-matian merintis untuk mengejarnya. Tetapi saya pun dengan ikhlas menjalani satu sisi kehidupan saya sebagai mahasiswa karena satu alasan, dan bila ada orang yang bertanya kenapa kamu kuliah? jawaban saya sudah pasti “karena itu bagian dari jalan menuju cita-cita saya”. Trus apa yang jadi cita-cita kamu.? Cita atau keinginan masa depan saya adalah bisa memberi lapangan kerja buat banyak orang.
Yang jadi pikiran dan galau saya akhir2 ini adalah saya ini orangnya malas kuliah tp akhir2 ini saya malah pgn kuliah lagi (“ambil jurusan lain”). Awal dulu,. saya bekerja dulu “wira usaha” baru selanjutnya kuliah dengan harapan saya bisa melamar kerja, tp stlh lulus kuliah jangankan ngelamar kerja cari lowongan saja saya gk suka, Dan waktu itu saya masih lebih suka wirausaha. Tahun berikutnya saya memutuskan kuliah lagi tapi setali tiga uang “hasilnya te2p sama” saya masih gk bisa melamar kerja dan saya masih harus berkutat dengan usaha saya. Saya kuliah tiga kali (‘tp semua cuma diploma’) pertama manajemen akutansi, kedua manajemen informatika, dan yang ketiga perpustakaan “(belum lulus, InsyaAllah kurang satu semester)” itupun jika kuliah perpustakaan saya udah kelar, gk ada niatan saya pengen ngelamar kerja jadi pustakawan.
Dan sekarang saya pengen kuliah lagi D2 jurusan peternakan. Entah apa jawaban saya bila ada orang berkata mengapa saya pgn kuliah lagi dan memilih jurusan itu, mungkin hanya satu alasan saya ‘pengen mencoba barangkali saya cocok jd peternak’ jawaban yg mungkin sulit diterima.
Dari beberapa sharing yg saya kemukakan dgn teman ada yg berpendapat begini;”Kalau emang kuliah kamu untuk meraih cita2 memberi lapangan kerja buat orang lain, ‘kenapa kamu gk py niatan buka usaha yg berbau komputer’ atau berbau perpustakaan.? Setiap awal saya pgn kuliah sih berpikir begitu tp entah mengapa saya merasa gk sanggup dan gk bisa setelahnya.. Dan tak diduga teman saya meneruskan pertanyan dari jawaban saya” klo setelah kuliah u merasa gk sanggup berarti ada yg salah dalam sistem belajar kamu dan bisa jadi stlh u kuliah lagi kamu akan tetap jadi seperti sekarang ini, yang kamu lakukan sekarang banyak yang salah bro, kamu kurang fokus, kamu hanya membuang-buang uang dan waktu untuk kuliah. dan lain sebagainya yang begitu banyak dan panjang omelannya yang dia lontarkan pada saya. “Dan Saya cm bisa menerima omelannya tanpa bisa membantahnya”.
Kalo di renungkan, Sepertinya emang benar ada yg salah dalam kuliah saya ‘mungkin tujuan, cara belajar atau pilihan jurusan?’
Saya pribadi pun tidak mengerti kenapa saya bisa ikhlas berkuliah, bahkan saya tidak menyukai nya. Mungkin itu sebuah alur skenario kehidupan saya yang mau tidak mau akan saya hadapi karena pasti akan ada sesuatu yang nanti nya berguna dalam perjalanan saya dalam mengejar passion saya.
Mengutip sebuah kata-kata bijak “Kalau anda tidak yakin sesuatu bisa, maka tidak akan pernah bisa. Namun, kalu anda yakin sesuatu itu bisa anda lakukan, tidak peduli seperti apa pun orang lain mengatakan itu mustahil, Anda pasti bisa.

Hanya sebuah tulisan “tidak lebih”.  Dari apa yg saya rasakan.

BEKERJA CERDAS dan bukan BEKERJA KERAS

Secara gk sengaja pas lagi merenung di pinggir sungai ha..ha..ha.. ‘merenung kok dipinggir sungai kyk lg BAB aja’. Enggak deh di pinggir jalan aja, sempat terbersit klo saya pengen bekerja seperti kebanyakan teman2 saya. Ada yg kerja di Bank, jadi marketing motor, penjaga perpustakaan, ada juga yg PNS, Pokoknya banyak dah dan itu membuat saya pengen kerja seperti mereka. Sempat ada cemburu dengan pekerjaan mereka, bekerja pas pada waktunya brkt pagi pulang sore. Stlh itu dia dpt melakukan aktivitas apa saja yg mereka pengen.
sering juga pas hbs magrib/ Isya teman SMS ngajak ngopi ato nongkrong tp sering juga saya menjawab masih gk bisa masih kerja. Intinya saya mrasa iri pada mereka, mengapa mereka bisa membagi waktu kerja, berkumpul dgn teman ato kluarga bahkan banyak dari mereka yang bisa bebas menentukan waktu kpn mereka akan liburan.
Kalo saya boleh berbisik kepada anda (sebenarnya saya gk suka klo hal ini di sebut pekerjaan, saya lebih suka apa yang saya lakukan tiap hari itu disebut ” kegiatan “). karena dalam diri saya saya pengen selalu memegang motto “APA YANG SAYA JALANI SEKARANG BUKAN PEKERJAAN TAPI SEBUAH PETUALANGAN UNTUK MENJADI LEBIH BAIK”.
Tapi juga saya bingung dan gk bisa kebayang klo saya bekerja seperti mereka ;bagaimana dengan usaha saya sekarang, bagaimana dengan keluarga saya dan yang gk bisa kebayang lagi bagaimana cara nanti saya membayar hutang-hutang saya tiap bulan yang hampir mencapai 3x UMK yang dengan kerja begini saja saya udah pas-pasan mencicilnya. Pastinya saya gk akan bisa membayarnya dan bulan berikutnya pihak bank akan mengejar-ngejar saya. Hiks..hiks..jadi sedih ngebayangin jadi buron..
Tapi Alhamdulillah InsyaAllah saya sudah menemukan solusinya. Dan solusinya adalah…. Eng… Ing…eng…deng..deng..
BEKERJA CERDAS..
Ya,. bekerja cerdas bukan bekerja keras. Meskipun awal dari bekerja cerdas adalah bekerja keras tp pelan2 saya harus menyisihkan cara kerja keras dan beralih ke formula kerja cerdas atau bahasa kerenya “Smart Work”.
Dengan bekerja cerdas saya bisa tetap melakukan pekerjaan saya sekarang dan merencanakan segala hal dengan lebih baik.Para pekerja keras cenderung begitu saja menerima berbagai pekerjaan dan kemudian merasa kesulitan sendiri bahkan jatuh sakit karena terlalu memaksa diri mengerjakan berbagai tugas.
Yang lebih positif lagi bekerja cerdas lebih baik daripada bekerja keras karena bisa memelihara hubungan saya dengan orang lain. Saat saya bekerja keras, saya cenderung tenggelam sendiri dalam pekerjaan dan sering mengabaikan orang-orang di sekitar saya. Berbeda halnya jika saya memilih kerja cerdas, saya bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu singkat. Hasilnya, Insya Allah saya bisa punya banyak waktu untuk bergaul dengan orang lain.
Dan yang trakhir bekerja cerdas bisa lebih menguntungkan dari segi financial karena kita bisa memanfaat waktu dan tenaga orang lain dlm bekerja.
Saya harus mengimplementasikanya..
(Sebuah tulisan yang hanya untuk renungan pribadi..)