Minggu, 21 Desember 2014

MY FATHER MY HERO


Bapak ku adalah pahlawanku, itu adalah hal yg akhir2 ini aku rasakan dan baru saya sadari bahwa sebenarnya dalam hidupku sangat dipengaruhi oleh seorang ayah.
saya baru sadar jika dulu sikapnya yang begitu keras pada saya semasa kecil bahkan sering memukul saya bukan berarti dia merasa gagal dalam mendidik saya ato dia membenci saya, dia justru melakukan sebaliknya. Dia ingin menunjukan kasihnya agar saya tidak mengulangi hal yg kurang benar.
Jika dulu Ayah yang tak izinkan aku keluar malam tanpa dampingannya sebenarnya bukan ingin jadikan aku anak rumahan ! Tapi ia tak ingin melihatku terjerumus ke jalan yang salah.

Bahkan pernah dia menyuruh saya minggat “(mengusir saya dari rumah)”, saya tahu; itu hanya bentuk kemarahan sesaat untuk memberi saya pelajaran. bukan berarti dia murka gk mau lagi hidup dengan saya. Karena stlh kejadian itu ‘(saya minggat)’ dia berusaha mencari saya lagi dan menyuruh saya agar pulang.

Seorang Ayah, sosok yang tegas wibawa dan tak jarang orang menilainya sebagai orang keras. sangat berbeda dengan ibu yang penuh kelembutan.
Namun sadarkah kita bahwa ketegasannya adalah cara menyayangi kita? mungkin kita terlanjur menilai bahwa kelembutanlah bentuk kasih sayang yang sesungguhnya. Namun bagi saya, gk semua benar Ayah adalah ayah, beliau harus menjadikan dirinya sebagai pemimpin keluarga dan contoh bagi anak anaknya.

sungguh saya terlambat untuk berterima kasih kepadanya. Banyak hal yang telah kupelajari dari Bapak ku yang membuat diriku seperti ini. memang kuakui diriku bukanlah siapa-siapa, namun itu tidak mengurangi sedikitpun rasa terima kasih kepada Bapak.
Aku bangga punya sifat kreatif sama seperti dirimu, Engkaulah guru dari dunia kreatifitasku sehingga aku selalu memiliki ide – ide gila.

Bapakku terima kasih atas semuanya, engkau mengajarkan kepadaku banyak hal yang kini baru kusadari manfaatnya persis dikala engkau sudah tidak ada di dekatku.
Engkau kini tenang dan semoga engkau bahagia, semoga kelak saya akan membuatmu bangga dan engkaupun bisa mengatakan kepada para penghuni syurga termasuk kekasihmu dan Nabi Muhammad SAW kalau saya adalah anakmu.

Allahumma’ firli waliwaliddaya warhamhuma kama Rabbayani Shaqhira


Rabu, 10 Desember 2014

Kebebasan Ekspresi atau Pornoaksi

Pas malam senin aq Jalan2 ma ponakan aq di salah satu pertokoan di kota Jember. Aq mengajak ponakanq ' cewek usia 10thn' karena aq jg pgn membelikan dia sesuatu. Baru lima menit masuk lokasi pertokoan ada suatu pemandangan yg membuat mata aq susah mo berkedip dan memaksa otak aq untuk berpikir negatif, aq melihat dua cewek jg sedang berbelanja, yg satu pake celana pendek dan yg satu 'lebih heboh lg' dia pake rok mini yg sangat kelewat mini sehingga andai saja dia separuh jongkok atau ruku' (klo dlm sholat) pasti keliatan deh warna bendera yg dia pakai. Tp aq berusaha fokus untuk mengalihkan perhatian ke yg lain, tp saat aq melihat hal lain di sekitarnya ternyata banyak jg orang2 yg mencuri2 pandang 'terutama cowok' pada kedua cewek itu terutama pada bagian bawah. Bahkan ada seorang cowok yg nyeletuk ngomong pada temanya 'andai saja saya ada dibawahnya pasti heemmzz...' (sambil pasang ekspresi geregetan). Dan keponakan saya pun menarik tangan saya dan berbisik 'pak orang itu kok gk malu ya pake pakaian kyk gitu'? Saya cm bisa jawab sekenanya 'barangkali dia kepepet dik, gk py pilihan baju lg. Seiring waktu berjalan kedua cewek itupun berhasil mencuri perhatian banyak orang dengan celana pendek dan rok mininya, dan keduanya seolah tak menghiraukan sekitar sambil tetap memilih celana pendek model lain yg akan dibeli.
Gak munafik juga, ketika saya melihat hal seperti itu ada segelintir pikiran-pikiran negatif dan gak jelas berkecamuk dalam pikiran, dan menurut q itu wajar semua laki-laki normal pasti akan berpikiran yang menjerumus ketika ada seorang wanita cantik berpaha mulus menggunakan rok mini atau celana super pendek melintas didepan kita.
fenomena rok mini ini sekarang sudah bertumbuh pesat di indonesia, bukan hanya oleh anak muda tapi juga sampai ibu-ibu ,tante-tante bahkan anak-anak. sekarang ini ketika anda berjalan- jalan di pusat perbelanjaan, alun2, lingkungan kampus, jalan raya bahkan dikampung2 banyak kita jumpai atau begitu mudah kita akan melihat jajaran paha-paha mulus yang tidak dibalut dengan helaian benang.
Sebuah dilema emang, kita melihat kita dosa "karena tergiur dan kita akan berpikir negatif"  tidak melihat 'ya gk mungkin orang dia nya yg memamer-mamerkan pahanya'. Pernah saya mendengar seorang wanita yg mengatakan " itukan hak manusia dan manusia punya hak untuk bebas berekspesi". yah emang sih tp hak asasi kita terbatas oleh hak asasi orang lain. Orang laen jg mempunyai hak untuk pikirannya tidak terganggu dengan hal yg mbuat efek negatif. " yaelah kamu aja yg pikrannya jorok" yah enggak juga sih mbak, saya rasa orang beriman pun yang jujur pasti akan berpikir sama, semua laki-laki normal pasti akan berpikiran yang menjerumus ketika ada seorang wanita cantik berpaha mulus menggunakan rok mini atau celana super pendek melintas didepan kita.

Klo boleh saya mengutarakan pertanyaan dlm benak saya ketika melihat paha dengan rok mini,. Bahwa apakah embak gk sadar dengan memamerkan paha embak, embak juga akan memberi sarana untuk menambah kuantitas dosa kami para lelaki dalam bentuk zina mata dan berpikir negatif. Atau setidaknya kenapa embak rela juga pahanya jadi pandangan gratis mata liar para lelaki.

Dan satu lagi pertanyaan saya" apakah si pembuat/ penemu rok mini termasuk orang yang melakukan dosa jariyah.? Ha..ha..

Mungkin itu pertanyaan yg gk berguna tp akan membantu mencerahkan pikiran bila anda punya pendapat untuk membantu menjawabnya.

Just my opinion.!