Rabu, 10 Desember 2014

Kebebasan Ekspresi atau Pornoaksi

Pas malam senin aq Jalan2 ma ponakan aq di salah satu pertokoan di kota Jember. Aq mengajak ponakanq ' cewek usia 10thn' karena aq jg pgn membelikan dia sesuatu. Baru lima menit masuk lokasi pertokoan ada suatu pemandangan yg membuat mata aq susah mo berkedip dan memaksa otak aq untuk berpikir negatif, aq melihat dua cewek jg sedang berbelanja, yg satu pake celana pendek dan yg satu 'lebih heboh lg' dia pake rok mini yg sangat kelewat mini sehingga andai saja dia separuh jongkok atau ruku' (klo dlm sholat) pasti keliatan deh warna bendera yg dia pakai. Tp aq berusaha fokus untuk mengalihkan perhatian ke yg lain, tp saat aq melihat hal lain di sekitarnya ternyata banyak jg orang2 yg mencuri2 pandang 'terutama cowok' pada kedua cewek itu terutama pada bagian bawah. Bahkan ada seorang cowok yg nyeletuk ngomong pada temanya 'andai saja saya ada dibawahnya pasti heemmzz...' (sambil pasang ekspresi geregetan). Dan keponakan saya pun menarik tangan saya dan berbisik 'pak orang itu kok gk malu ya pake pakaian kyk gitu'? Saya cm bisa jawab sekenanya 'barangkali dia kepepet dik, gk py pilihan baju lg. Seiring waktu berjalan kedua cewek itupun berhasil mencuri perhatian banyak orang dengan celana pendek dan rok mininya, dan keduanya seolah tak menghiraukan sekitar sambil tetap memilih celana pendek model lain yg akan dibeli.
Gak munafik juga, ketika saya melihat hal seperti itu ada segelintir pikiran-pikiran negatif dan gak jelas berkecamuk dalam pikiran, dan menurut q itu wajar semua laki-laki normal pasti akan berpikiran yang menjerumus ketika ada seorang wanita cantik berpaha mulus menggunakan rok mini atau celana super pendek melintas didepan kita.
fenomena rok mini ini sekarang sudah bertumbuh pesat di indonesia, bukan hanya oleh anak muda tapi juga sampai ibu-ibu ,tante-tante bahkan anak-anak. sekarang ini ketika anda berjalan- jalan di pusat perbelanjaan, alun2, lingkungan kampus, jalan raya bahkan dikampung2 banyak kita jumpai atau begitu mudah kita akan melihat jajaran paha-paha mulus yang tidak dibalut dengan helaian benang.
Sebuah dilema emang, kita melihat kita dosa "karena tergiur dan kita akan berpikir negatif"  tidak melihat 'ya gk mungkin orang dia nya yg memamer-mamerkan pahanya'. Pernah saya mendengar seorang wanita yg mengatakan " itukan hak manusia dan manusia punya hak untuk bebas berekspesi". yah emang sih tp hak asasi kita terbatas oleh hak asasi orang lain. Orang laen jg mempunyai hak untuk pikirannya tidak terganggu dengan hal yg mbuat efek negatif. " yaelah kamu aja yg pikrannya jorok" yah enggak juga sih mbak, saya rasa orang beriman pun yang jujur pasti akan berpikir sama, semua laki-laki normal pasti akan berpikiran yang menjerumus ketika ada seorang wanita cantik berpaha mulus menggunakan rok mini atau celana super pendek melintas didepan kita.

Klo boleh saya mengutarakan pertanyaan dlm benak saya ketika melihat paha dengan rok mini,. Bahwa apakah embak gk sadar dengan memamerkan paha embak, embak juga akan memberi sarana untuk menambah kuantitas dosa kami para lelaki dalam bentuk zina mata dan berpikir negatif. Atau setidaknya kenapa embak rela juga pahanya jadi pandangan gratis mata liar para lelaki.

Dan satu lagi pertanyaan saya" apakah si pembuat/ penemu rok mini termasuk orang yang melakukan dosa jariyah.? Ha..ha..

Mungkin itu pertanyaan yg gk berguna tp akan membantu mencerahkan pikiran bila anda punya pendapat untuk membantu menjawabnya.

Just my opinion.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar