Kamis, 30 Oktober 2014

ATUR DONG KLAKSONMU.!!

Gak Seperti biasanya hari itu saya memulai aktivitas lebih pagi sekitar jam enam pagi, karena hari itu saya ada janji ngirim barang jam 06.30, dan gk seperti biasanya juga hari itu saya memulai aktivitas dengan lebih banyak kendaraan yg lalu lalang dijalan, mungkin karena pas jamnya anak berangkat sekolah atau orang2 yg mo brkt kerja. Aktivitas tiap hari saya adalah sebagai pengirim barang dan banyak menghabiskan waktu dijalan. Sebagai orang yang banyak menghabiskan waktu dijalanan banyak fenomena atau kejadian yg saya dapatkan tentang jalan dan kendaraan terutama yang akan saya share kali ini yaitu masalah tool yg ada pada kendaraan yaitu KLAKSON atau bel.

Berawal dari kejadian-kejadian yang secara tidak sengaja terekam dalam benak saya tentang perilaku pengendara dalam memanfaatkan klakson dijalanan atau dilampu merah. Ternyata banyak orang yang mungkin masih tidak mengerti atau salah mempersepsikan fungsi klakson pada kendaraannya. Menurut Wikipedia emang dibedakan fungsi klakson di negara maju dan dinegara berkembang dimana biasanya pada negara maju,digunakan untuk memperingati pengendara yang kurang tertib atau jika pengendara lain diprediksi akan menyebabkan kecelakaan.Sedangkan di negara berkembang, klakson memberi tahu pendengarnya bahwa ada kendaraan yang datang,mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang terjadi,ingin mendahului,dan atau menyatakan perasaan emosional.
Kejadian yg saya share ini Terutama di pagi itu pas dilampu merah, Kejadian ini pasti sering juga dialami oleh para pengendara, atau mungkin Anda salah satu pelakunya. Yaitu saat Beberapa detik lagi lampu merah akan berubah jadi hijau (entah dia py ilmu terawang atau emang dia sudah hafal traficlight itu,kok dia tau lampu akan hijau) atau Ketika angka merah menunjukkan angka 0, sudah banyak pengendara di antrean belakang langsung membunyikan KLAKSON berkali -kali. Pengendara motor di samping saya juga melakukan demikian. Saya yang sedikit kesal juga dengan hal itu mencoba untuk menegur dengan cukup sopan, “Mending Sabar, Pak…!” Hasilnya, orang tersebut malah MLENGOS (menatap saya lalu membuang muka dgn mimik menahan marah).

Yang bikin saya jengah bagaimana cara berpikir orang belakang tersebut yg membunyikan klakson berkali-kali saat lampu merah baru berubah hijau. Padahal jika diperhatikan atau jika kita mau memosisikan diri seolah sedang ada di antrean depan, kita akan paham bahwa butuh beberapa detik untuk menjalankan kendaraan kita ketika lampu berubah menjadi hijau. Beberapa detik tersebut tinggal dikalikan dengan banyaknya baris antrean. Jadi, kita yang ada di antrean belakang tidak bisa langsung berjalan seketika itu juga saat lampu berubah menjadi hijau. Butuh sekian detik agar antrean belakang bisa berjalan.
Beberapa fungsi klakson diantaranya fungsi eksistensi (menunjukan keberadaan kita)atau fungsi untuk berkomunikasi dengan pengendara lainnya dalam rangka mengingatkan dan memperingatkan. Bahkan mungkin menegur, Yang intinya terkandung pesan komunikatif di dalamnya. Emang sih klakson juga berfungsi untuk meminta orang yg didepan kita minggir atau memberikan ruang buat kita untuk menadahului tp ‘mbok’ ya dipikir waktu dan banyaknya orang disekitar kita jangan asal “tthin..thin bunyikan klakson.
So, mulai sekarang kurangilah membunyikan klakson untuk hal seperti itu karena menurut saya bisa diartikan bahwa bila seseorang sering membunyikan klakson saat berkendara maka tingkat kesabaran orang tersebut masih rendah. Pengemudi yg sabar dan tidak tergesa gesa tentu tidak akan sering membunyikan klakson hanya untuk menguasai jalan atau membuat pengendara lain minggir.
Ada hal yang perlu kita ketahui bahwa dalam penggunaan klakson pun harus memakai etika. Tidak asal bunyi dan cenderung mendahulukan kepentingan kita sendiri (kita terlalu egois).

Satu lagi yang perlu dicamkan adalah :Dengan banyak pengendara yang suka membunyikan klakson akan menambah jenis polusi di jalan raya ” selain polusi udara” yaitu Polusi Suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar