Selasa, 24 Juni 2014

PENGEN JADI PENGUSAHA SUKSES, HARUS SIAP MENDERITA.

Sering kita mendengar Banyak cerita tokoh pengusaha sukses yang hampir seluruh cerita pengusaha sukses di indonesia dimulai dari bawah dan cerita yang penuh penderitaan.
Apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk memulai usaha dan menggapai kesuksesan?

Jawabannya adalah mimpi. Kita harus berani bermimpi menjadi orang yang sukses.
Sejarah juga membuktikan banyak temuan hebat dan orang sukses dimulai dari sebuah mimpi dan berjalan melewati jalan penderitaan. Kalau anda bermimpi saja tidak berani, buat apa membuka usaha.
Jadi Ceritanya bermimpi tetapi dalam perjalanan mimpi itu menderita,yah kira-kira seperti itulah.
Keluhan paling sering dilontarkan orang yang tidak berani berusaha adalah tidak mempunyai modal atau dana.
Analisa dan studi kelayakan sebuah usaha memang perlu. Tapi itu hanya sebatas kertas. Jika kita tak kuat menanggung beban rugi dari sebuah usaha, hendaknya kita mulai dengan modal awal tak terlalu besar, hingga meskipun menderita rugi, kerugian yang dialami tidak meruntuhkan keberanian kita dalam memulai wirausaha.Jangan pernah bicara tidak punya dana. Uang datang jika ada ide besar atau ada proyek yang visible.

Bill Gates juga tidak mempunyai uang, tapi dia mempunyai ide bagus. Dia tidak lulus kuliah, dia bukan anak orang kaya, tapi dari garasinya dia bisa membuat Microsoft jadi perusahaan besar.
Mungkin cerita ini apabila di baca terlihat terlalu naif dan terlalu berandai-andai,tetapi memang seperti itulah kenyataan nya.
Jadi pengusaha pemula itu jangan diberikan fasilitas terlalu mewah. Ini saja tempatnya mewah, nanti malah terlalu manja,” Seperti kata Pak Menteri BUMN ,Dahlan Iskan.
Ia mengatakan, menjadi seorang wirausaha ini memang harus berani lebih menderita. Jika perlu, kita hanya memakai baju sederhana asal bisnis bisa berjalan sempurna.
Tahan selera untuk hal-hal yang sangat kita inginkan disaat usaha yang kita rintis sedang berjalan lambat,dan semua itu ada hikmahnya.

Resep suksesnya “Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar